top of page

Inspirasi Outfit Traveling ke Jepang, Modis Namun Praktis!

Memutuskan untuk pergi liburan ke Jepang adalah salah satu keputusan terbaik yang aku buat dalam hidupku. Gaya berpakaian mereka sangat membuatku kagum. Baju yang jika dipakai sendirian sebenarnya item basic, bisa mereka styling dengan cara yang unik dan eksentrik, menciptakan style yang unik bagi setiap orang. Aku jadi terinspirasi untuk lebih mengasah skill styling baju basic aku jadi lebih modis & bervariasi!

Ngomong-ngomong gaya berpakaian, di blog post ini aku akan membagikan inspirasi outfit traveling yang aku pakai selama liburan di Jepang selama 17 hari kemarin, beserta itinerary singkat.

Semoga bisa bermanfaat untuk kamu yang berencana traveling ke Jepang atau bahkan negara lain. Harapannya kamu bisa recreate outfitnya tanpa membeli banyak baju baru karena item yang aku bawa mostly adalah item basic yang kamu udah punya di lemari. Selain itu, outfit-outfit ini sudah aku tes pakai langsung di Jepang dan aku merasa percaya diri, nyaman dan stylish, jadi udah terjamin ke-wearable-annya.


Travel Capsule Wardrobe Untuk Ke Jepang?

Kunci dari membuat outfit yang simple tapi stylish dan nggak perlu overthinking saat liburan adalah travel capsule wardrobe. Kalau kamu bingung gimana cara buat travel capsule wardrobe, aku sudah jelaskan di video apa saja yang aku packing dalam mini travel capsule wardrobe aku untuk menghasilkan outfit-outfit yang aku pakai di Jepang di video di bawah ini! Jadi kamu bisa membuat travel capsule wardrobe versi kamu sendiri.


Inspirasi Outfit Traveling: Day 1. Shinjuku

Karena kami (Aku dan Sandy, suamiku) stay di daerah Shinjuku, maka hari kedua setelah kami sampai di Jepang kami menjadwalkan tujuan untuk strolling di daerah Shinjuku, tepatnya di Kabukicho. Kabukicho ini mirip dengan Shibuya Scramble Crossing, dengan banyak penyebrangan yang ramai dan pertokoan yang photogenic. Foto di pinggir jalan saja sudah aesthetic banget, loh.

 
 

Di hari pertama ini aku memutuskan pakai trench coat crop karena vibe-nya sesuai dengan Shinjuku yang edgy & chic. Dengan menambahkan middle layer cardigan, selain lebih hangat juga membuat outfitnya lebih stylish dan berdimensi!


Ohya, sebelum berkeliling di daerah Kabukicho, kami mengunjungi Shinjuku Gyoen National Garden, taman di tengah kota yang sangat luas dengan danau yang cantik seperti di lukisan. Sangat cocok dikunjungi di pagi hari, menyegarkan banget menghirup udara yang super bersih dan taman tanpa sampah sama sekali. Harga tiket masuknya JP¥500 (Rp 50.000)/orang dan menurutku worth it banget karena pemandangannya sebagus itu.

Shinjuku Gyoen National Garden

Outfit Day 2. Tsukiji Market, Ginza & Akihabara

 

Inner turtleneck from Uniqlo (similar link) | Oversized shirt | Cotton skirt | Socks | Belt | Pendant that I attach to my random chain necklace | Bag

 

Hari ke-2 area yang kami jelajahi adalah Ginza & Akihabara. Tapi karena penasaran dengan Tsukiji Market yang terkenal dengan makanan laut yang fresh, paginya kami ke Tsukiji Market dulu baru pindah area ke Ginza. Harga makanan di Tsukiji Market ini mid to high karena termasuk area penuh turis asing, jadi kami hanya mencoba beberapa saja yang kami memang belum pernah makan, seperti uni & scallop mentah.

Makanan yang banyak dijual di Tsukiji Market

Ginza adalah area elit dengan banyak pertokoan berisi brand-brand high end, berpusat di mall Ginza Six. Eksterior dan Interiornya mengagumkan! Walaupun aku nggak belanja di Ginza Six (malah belanja di GU seberangnya!) tapi nggak ada salahnya foto di depan mallnya karena photogenic banget jalannya. Cabang GU di Jepang ada banyak banget, jadi saranku jangan belanja terlalu banyak di hari-hari pertama. Aku beli beberapa saja yang memang aku ingin pakai langsung di trip ini, dan saat mau pulang ke Indonesia aku baru belanja lagi di cabang GU Osaka.

Ginza

Outfit Day 3. Omotesando, Harajuku & Shibuya

Karena kami hanya stay di Tokyo selama 5 hari, maka hari ke-3 ini kami padatkan beberapa area yang berdekatan jadi 1 hari. Mulai dari Omotesando yang mirip dengan Ginza, area elit dengan jalanan penuh dengan brand desainer, yaitu Omotesando Hills. Jalanannya dipenuhi pepohonan yang nyaman banget, jadi walaupun hanya jalan kaki dan nggak beli apa-apa sudah merupakan hiburan tersendiri.

 
 

Outfitku hari ini menggabungkan blazer yang formal dengan celana longgar yang santai. Karena blazernya hitam, aku pakai boots hitam jadi walaupun outfitnya monochrome tapi color combinationnya balance, jadi enak dilihat.

Setelah dari Omotesando, kamu bisa pindah ke daerah Harajuku tepatnya Takeshita-dori Street. Jalanan ini dipenuhi dengan toko fashion yang sering disebut Harajuku Style. Banyak toko gantungan kunci lucu juga dan jajanan khas Jepang. Seru banget deh, pokoknya!

Takeshita dori street, pusat perbelanjaan di Harajuku

Sorenya kami pindah ke area Shibuya dan explore daerah Shibuya yang luas banget. Hanya bolak balik di Scramble Crossingnya aja udah seru banget, sambil selfie-selfie gitu. Suasananya sangat hidup dan bersemangat, mulai dari warga lokal dan turis asing, orang yag sangat beragam membuatku merefleksikan betapa besarnya dunia ini. What an unforgettable experience.

Shibuya Scramble Crossing

Outfit Day 4. Asakusa, Ueno & Tokyo Station

Hari ke-4 kami dedikasikan untuk area utara Tokyo, yang bernuansa 'kuno' tapi tetap hidup dan padat, yaitu Asakusa & Ueno. Di Asakusa ini destinasi wisatanya adalah Sensoji Temple, kuil yang dikelilingi dengan toko oleh-oleh dan jajanan tradisional Jepang. Setelah puas mengelilingi jalanan Nakamise Street, kami pindah ke pasar di daerah Ueno, yaitu Ameyoko Street. Di sini banyak toko sepatu, makanan-makanan laut yang harganya lebih murah dari Tsukiji Market, dan toko baju bekas.

 

Inner | Straight skirt | Boots | Trench coat dari Little Bangkok Tanah Abang (similar link) | Bag

 

Temanya hari ini feminine chic, dengan sentuhan scrunchie yang membuat outfitnya lebih manis & kalem. Minusnya rok ini jadi agak susah jalan, tapi jadi merasa anggun banget walaupun outfitnya simple & monochrome. Setelah puas berkeliling daerah kota tua, kami mampir ke Tokyo Station yang arsitekturnya luar biasa, bergaya Eropa gitu. Luas banget, mengelilingi Tokyo Station ini saja nggak cukup 3 jam. Di daerah basementnya ada Character Street, yang penuh toko merchandise Jepang seperti Sanrio, Pokemon, Rilakkuma, dan masih banyak lagi. Cocok buat belanja kenang-kenangan dari Jepang.

Tokyo Station

Outfit Day 5. Roppongi Hills & Meiji Jingu

Hari terakhir di Tokyo, kami mengelilingi daerah Roppongi yang sama-sama elitnya dengan Ginza & Omotensando. Tapi daerah ini lebih sepi turis, lebih banyak warga lokal. Destinasi utamanya adalah Roponggi Hills, yaitu mall dengan museum seni dan taman cantik. Sorenya kami pindah ke daerah Shibuya lagi, mengunjungi kuil Meiji Jingu. Malamnya kami naik bus jarak jauh ke Kyoto dari Halte di Shibuya. Naik bus lebih murah setengahnya daripada naik Shinkansen, dengan durasi perjalanan 5 jam. Nggak berasa sih, sepanjang perjalanan aku tidur pulas.

 

Striped sweater | Cotton skirt | Trench coat is thrifted from Senen | Belt dari GU | White socks |  Bag

 

Aku pakai ulang dalaman garis-garis dan rok katun putih, dengan outer trench coat beige yang aku thrift dari Pasar Senen. Kalau kamu cari coat untuk ke luar negri, beli di Senen adalah pilihan yang tepat. Cari di blok 1/2/3, bisa tanya di pedagang di sana area mana yang jual coat. Kalau rajin mencari, pasti dapat yang abgus! Range harganya 100-300 ribu tergantung kondisi yaa.

Meiji Jingu

Dengan menambahkan sabuk lebar ke outfit ini, outfitnya jadi lengkap dan stylish. Walaupun menurutku sebenarnya kalau sepatunya boots, outfitnya akan elbih chic & elegant. Tapi vibe outfit-nya cocok banget dengan destinasi yang aku kunjungi! plus nyaman dan anti ribet.


Outfit Day 6. Kyoto: Kiyomizu Dera, Nannenzaka & Sannenzaka

Jam 5 pagi kami sampai di Stasiun Kyoto, jadi aku udah pakai outfit ini dari malam hari di bus. Sengaja layering 3 lapis biar nggak kedinginan, dan benar saja cuaca di Kyoto hujan jadi lebih dingin dari di Tokyo. Kali ini aku padukan blazer panjang dengan kemeja, dan biar nggak terlalu formal aku pakai dalaman tanktop leher rendah dan jeans. Kalau kamu berhijab jangan khawatir, outfit ini juga bagus kalau dalamannya inner leher tinggi! Destinasi pertama ke Kuil Kiyomizu Dera ini nggak disangka sangat penuh sesak dengan turis, jadi outfit checknya diambil di depan rumah orang saja.

 

Inner | Shirt from Uniqlo (more affordable option) | Jeans from GU (similar link) | Boots | Necklace | Bag | Scrunchie | Belt from GU (similar link)

 

Oh iya saat kamu merasa outfit kamu terlalu penuh dan ramai saat layering 3 lapis, coba deh utak atik gaya rambut. Andalanku adalah pakai gaya rambut updo dan jangan lupakan aksesoris rambut, seperti scrunchie pita atau scrunchie besar seperti punyaku. Karena dengan menggunakan gaya rambut yang mencerminkan kepribadianmu, bisa sangat merubah vibe dan mood kamu hari itu loh.

Sannenzaka adalah jalanan dengan pemandangan kuil tinggi di depannya. Jalanan ini panjang banget, saat pertama masuk aku udah hopeless karena ramai banget, nggak bisa foto tanpa bocor orang lain. Eh pas perjalanan dekat pintu keluar jalanannya sepi jadi bisa dapat foto yang bagus!

romantic & calming vibe from Sannenzaka

Outfit Day 7. Fushimi Inari Taisha

Hari ke-2 di Kyoto kami mengunjungi destinasi wisata yang super populer, kamu pasti sudah sering lihat fotonya di Instagram, yaitu Fushimi Inari Taisha Temple! Gerbang oranye yang ternyata pas aku dateng ada banyak banget nggak cuma satu area, gerbangnya berderetan hingga beratus-ratus meter. Karena hujan deras kami nggak bisa explore seluruh area.

 
 

Aku suka banget dengan vibe outfitku hari ini, perpaduan crop trench yang edgy dengan rok yang feminine plus turtleneck yang cocok dengan cuaca rainy. Membuatku merasa seperti gadis Jepang dari kota yang pulang kampung ke desa (beuh). Tambahan jepit pita juga membuat outfitnya lebih berkarakter. Untungnya payung yang dijual di Jepang ini transparan, jadi nggak merusak outfit dan malah berfungsi sebagai aksesoris.


Outfit Day 8. Arashiyama Forest, Sogenchi Garden

Hari ke-3 di Kyoto itinerarynya adalah destinasi turis yang super populer juga, yaitu hutan bambu Arashiyama. Awalnya aku kira hutan bambunya cuma 1 area bulat, tapi ternyata ada jalurnya dan panjang banget jalannya. Jadi kalau kamu khawatir nggak dapat foto yang nggak bocor orang, tenang aja kamu bisa benar-benar take time nunggu momen jalannya agak sepi dan take foto dari bawah seperti foto aku di bawah ini. Hutannya cantik banget di luar ekspektasiku, tanaman bambunya super banyak dan terawat, pemandangannya bikin tercengang pokoknya.

Setelah selesai kelilingin hutan bambu, destinasi selanjutnya adalah Sogenchi Pond Garden yang ada tiket masuknya sebesar  JP¥600 (Rp 60.000/orang). Ini tamannya juga luas banget areanya dengan pusat pemandangannya di taman dengan danau ini. Langitnya cerah (lucky us!) dan danaunya benar-benar kaya foto yang diedit ya. Penataan tamannya sangat thoughtful dan penuh cinta gitu. Rasanya seperti ingin mengemas pemandangan ini di botol dan membawanya pulang.

Sogenchi Pond Garden
 

Inner turtleneck from Uniqlo (similar link) | V-neck dress from GU (similar dress in cotton material & in silk material) | Necklace | Trench coat is thrifted from Senen | Bag | Socks

 

Outfit Day 9. Osaka: Amerika Mura & Dotonburi

Di hari ke-9, kami pergi ke Osaka dari Kyoto naik Shinkansen, karena penasaran dengan pengalaman naik Shinkansen Jepang. Ternyata cepat banget, baru 15 menit duduk udah sampai Osaka. Di hari pertama di Osaka aku planning untuk cari barang thrift di daerah Amerika Mura. Ternyata harga barang thriftnya masih mahal banget dengan style baju yang mirip dengan Senen (tapi tentu saja dengan kualitas yang jauh lebih bagus & terpilih). Beruntungnya, aku menemukan satu toko thrift bernama Kinji.

harga baju-bajunya lebih terjangkau dengan style yang lebih daily wear. Rata-rata harganya adalah Rp 100.000-300.000 untuk atasan dan >Rp 200.000 untuk celana. Banyak brand terkenal seperti Ralph Lauren, Levis, Lee, dan aku beli jeans Lee seharga Rp 350.000. Recommended banget kalau kalian ke Osaka buat thrift ke sini!

Setelah berkeliling daerah Amerika Mura, kami ke Dotonburi untuk foto-foto. Tempat ini adalah pusat wisatanya kota Osaka, dengan jalanan penuh pertokoan untuk belanja bernama Shinsaibashi Suji Shopping Street. Jangan lupa foto di Glico!

 

Inner | Shirt | Pants from GU (similar link) | Boots | Bag | Trench coat dari Little Bangkok Tanah Abang (similar link) | Cap | Belt from GU (similar link)

 

Outfit hari ke-9 ini formulanya mirip dengan outfit hari ke-6, sama-sama menggunakan kemeja, celana dan long coat, tapi bedanya d hari ke-9 ini innernya pakai yang leher tinggi dan celananya adalah celana lebar bahan, bukan jeans. Hanya dengan mengganti inner dan bawahan, vibe outfitnya udah beda banget. Plus peran topi yang membuat outfitnya jadi bernuansa cool street wear.


Outfit Day 10. Osaka Castle & Umeda

Sebenarnya rencana di hari ke-10 adalah mengunjungi Osaka Castle. Tapi karena sampai sana antrian untuk masuk ek Osaka Castlenya panjang banget plus ada biaya tiket masuk Rp 60.000/orang, kami pun mengurungkan niat untuk masuk karena nggak terlalu suka juga dengan aktivitasnya. Alhasil hanya foto-foto di sekitar area Osaka Castle deh.

 

Inner turtleneck from Uniqlo (similar link) | Cardigan | Pants | Bag

 

Setelah itu kami pergi ke daerah Umeda dan explore mall-mall di daerah sana, seperti Hankyu Sanban Gai & Hep Five. Aku nggak terlalu suka daerah ini, jalanannya seperti sudah kuno dan toko-tokonya nggak terlalu menarik. Sebenarnya di daerah Umeda ada destinasi wisata Umeda Sky Building (mirip Shibuya Sky tapi lebih terjangkau) tapi kami nggak mengunjunginya karena cuaca hujan dan terlalu lelah.

Secara keseluruhan, outfit hari ke-10 ini outfit yang aku paling nggak srek. Setelah aku analisis, kemungkinan penyebabnya adalah kurang adanya kontras vibe di outfit ini. Semua piecesnya terlalu 'biasa' dan gampang ditebak tanpa ada point of interest, jadi terkesan boring. Mungkin dengan mengganti celana lebar jadi rok flare dan sneakers jadi boots, outfitnya bisa lebih terasa seperti 'diriku'. Another lesson about my own style learnt!


Outfit Day 11. Nara

Akhirnya tiba hari ke Nara, sebuah kota dekat Osaka yang penuh dengan rusa. Karena acaranya lebih ke taman luas dan berfoto dengan rusa, maka outfit yang cocok adalah yang lebih feminine & playful. Perpaduan cardigan o-neck baggy dan rok panjang lurus udah paling gampang dan ampuh buat bikin vibe tersebut!

 
 

Perjalanan ke Nara adalah destinasi nomor 2 favorit aku di Jepang, nomor 1 nya jatuh ke destinasi di hari terakhir. Rusanya benar-benar menggemaskan, warnanya cantik seperti rusa di film, dan mereka dibiarkan jalan-jalan bebas di taman. Seperti hidup berdampingan dengan rusa. Untuk memberi makan mereka kamu harus membeli makanan rusa seharga  JP¥200 (Rp 20.000) per pak. Mereka harus diberi makan baru mau menghampiri kamu tapi ternyata mereka sangat agresif! Begitu diberi makan sekali mereka akan mengejar kamu terus sampai makanannya habis, jadi harus standby terus ya kameranya kalau mau dapat foto bagus.

Nara Park

Outfit Day 12. Den Den town, Shopping at Shinsaibashi Suji Street

Di hari ke-12, karena rencananya mau belanja oleh-oleh aku memilih menggunakan outfit yang simple & nyaman, yaitu kaos, wide leg pants & kemeja. Kalau pakai outfit basic gini, peran aksesoris memang penting banget. Aku suka layering kalung 3 lapis gini bersama kaos polos, kesannya seperti model off duty gitu, apalagi ditambah sabuk lebar.

Den Den Town

Sebelum belanja di Shinsaibashi Suji, kami mengelilingi daerah Den Den Town, pusat anime di Osaka yang mirip Akihabara di Tokyo. Sandy suamiku suka anime, jadi Den Den Town seperti surga baginya. Lalu lanjut ke Shinsekai Market, pecinan di Osaka. Pilihan tepat kalau kamu suka kuliner, karena area kedai makanannya luas banget!

 
 

Outfit Day 13. Tennoji Park

Hari ini adalah h-1 kami pergi ke Universal Studio, jadi kami nggak mau terlalu lelah jalannya agar hemat energi. Karena bosan dengan daerah Dotonburi, kami pun pergi ke daerah Tennoji yang sebenarnya bukan area turis. Kami merasa daerah ini menarik untuk di-explore, karena banyak mall-mall bersebelahan dan memiliki stasiun keretanya besar & ramai.

 
 

Bawhaan favoritku yang aku bawa ke Jepang kemarin adalah rok katun ini. Vibe-nya kayak pas banget, casual, netral dengan siluet yang nggak flat. Karena bosan pakai samaa kemeja, aku coba pakai sama cardigan yang dikancing semua jadi atasan. Dulu aku kira rok ngembang nggak cocok dipakai sama luaran panjang karena bakal numpuk dan too much, ternyata bagus-bagus aja. Malah bisa membuat badan terlihat lebih tinggi, jika menggunakan rok panjang dan outer panjang.

Tennoji Park

Outfit Day 14. Universal Studio Japan

Akhirnya tiba hari yang kami tunggu-tunggu, Universal Studio Day! Kami tiba di USJ pukul 07.30, dan antriannya udah panjang banget (USJ buka pukul 08.00). Karena baru pertama ke sini, kami nggak menyusun strategi arena mana yang harus dikunjungi terlebih dahulu, alhasil malah berujung ngantri 4 jam di arena populer karena terlalu siang, yaitu Super Nintendo World. Tapi nggak apa-apa, kami cukup puas dengan jumlah wahana yang bisa kami naiki dengan ke-newbie-an kami.

Super Nintendo World

 

Inner | V-neck dress from GU (similar dress in cotton material & in silk material) | Jeans from Uniqlo (similar link) | Chain choker | Heart pendant necklace | Bag

 

Karena USJ adalah tempat dimana semua orang berpakaian spesial, aku juga ingin mencoba outfit yang unik bagi aku, yaitu menggunakan dress panjang dengan celana. Karena takut kedinginan, aku pakai inner lengan panjang. Agar rambut mendukung, aku jepit poninya menggunakan jepit kecil-kecil. I really love this look! Awalnya takut bakal aneh, tapi aku merasa seperti diriku & percaya diri seharian. Sepertinya bakal aku recreate lagi sih look ini menggunakan inner yang bebeda di Indonesia.

the wizarding world of harry potter

Outfit Day 15. Kobe

Hari terakhir di Jepang, sedih banget rasanya nggak mau pulang. Walaupun badan capek habis dari USJ, kami pun memutuskan untuk tetap pergi ke Kobe, kota dekat Osaka yang berjarak 30 menit naik kereta. Kotanya rapi banget, lebih rapi dari Osaka dan lebih sepi juga, nggak terlalu ramai turis. Sebenarnya Kobe terkenal dengan daging sapi & steaknya, tapi karena di luar budget kami (sekitar Rp 1.000.000/orang) kami pun memutuskan untuk explore destinasi wisatanya aja, yaitu Nunobiki Herb Garden.

Di depan stasiun Sannomiya, Kobe
 
 

Karena ingin berpakaian lebih simple dan cuaca hari itu nggak terlalu dingin, aku memutuskan memakai outfit 1 layer aja, yaitu sweater turtleneck dan jeans. Dengan aksesoris sabuk dan anting-anting, aku sudah merasa outfitnya lengkap. Ohya, kalau lagi pakai atasan turtleneck paling bagus rambutnya diikat atau di-bun, atau kalau kamu berhijab bisa pakai style hijab yang clean diikat ke belakang. Jadi looknya nggak penuh dan lebih balance.

Rose garden di Nunobiki Herb Garden

Bahagia banget dengan keputusan pergi ke Kobe, tempat ini cantik banget dan memiliki vibe yang berbeda dari semua tempat yang aku datangi di Jepang. Tempat ini jadi destinasi favorit nomor 1 aku selama di Jepang, karena momen di hari itu benar-benar enjoyable, nggak ramai, bisa puas foto-foto, dengan pemandangannya yang luar biasa indah dan nggak pernah aku lihat sebelumnya. Untuk naik ke taman di bukit ini, kamu harus naik kereta gantung dengan harga tiket Rp 140.000/orang untuk sekali jalan dan Rp 200.000/orang untuk pulang pergi. Worth it banget dengan experience-nya!


Thankyou for reading until the end. This trip was really special & unforgettable for me, and I hope this post can inspire you to maximize waht you already have and explore your personal style, as well as planning your next trip to Japan!

451 views

Comments


bottom of page